Meng-GADAI-kan Agama demi Cokelat dan Bunga? Astaghfirullah... JANGAN!

IKLAN

Dunia Wanita - Sahabat muslimah, acara Valentine’s day yang diklaim sebagai kasih sayang, ternyata hanya kedok semata. Buktinya dibalik acara gemerlap pesta Valentine’s day tersimpan sejarah yang tidak tepat untuk dirayakan umat Islam. Budaya itu sangat bahaya bagi kita, para generasi ummat.

Banyak orang yang tertipu dengannya, sehingga terasa manis dan indah ternyata merupakan hal yang diharamkan oleh Islam. Acara valentine’s day yang telah menjadi hajatan wajib bagi kaum muda mudi, ternyata punya latar belakang peristiwa yang bukan berasal dari Islam.

Bahkan dalam versi lain disebutkan bahwa pada awalnya orang-orang Romawi merayakan hari besar mereka yang jatuh pada tanggal 15 Februari yang diberi nama Lupercalia. Peringatan ini adalah sebagai penghormatan kepada JUNO serta PAN seperti apa yang mereka percayai. Biasanya acara tersebut ditandai dengan berkumpulnya lelaki dan perempuan, mereka saling memilih calon pasangannya lewat kado yang telah dikumpulkan dan diberi tanda sebelumnya—tukar kado.

Selanjutnya? Hura-hura sampai pagi, lalu seiring dengan berjalannya waktu pihak gereja -yang pada waktu itu agama kristen mulai menyebar di Romawi - memindahkan upacara penghormatan terhadap berhala itu menjadi tanggal 14 Februari. Dan dibelokkan tujuannya bukan lagi menghormati berhala tapi menghormati seorang pendeta Kristen yang tewas dihukum mati. Nama acaranya pun bukan lagi lupercalia tapi saint Valentine’s day.

Baca Juga : INILAH 6 Bahaya Valentine’s Day, Sahabat Muslimah Harus Tau Ini!


Weleh-weleh kamu yang ikut-ikutan dalam hajatan Valentine’s day itu ternyata merayakan peringatan yang bukan berasal dari Islam. Nggak tahu apa nggak mau tahu? itu salah besar Sob!

Makanya, benar apa yang dikatan oleh Umar bin Khattab bahwa al Ilmu qabla al amal artinya bahwailmu itu mendahului perbuatan. Dengan demikian sebelum kita tahu status hukum suatu perbuatan, nggak boleh melakukan perbuatan tersebut. Jangan neko-neko kalau belum tahu hukumnya. Jadi segala sesuatunya harus jelas. Tidak boleh samar dan harus tahu status hukum perbuatan yang bersangkutan.

Yang kita soroti lebih dalam tentang hal ini adalah bagaimana dampak dari acara Valentine’s day yang tiap tahun menjadi hajatan anak muda yang merasa alias kudu merayakan acara ini. Meskipun harus merogoh kocek ortu kita dalam-dalam.

Acara Percintaan dari istilah Valentine yaitu kasih sayang yang dapat kita artikan secara bebas yaitu cenderung ke arah negatif seperti yang ditampilkan oleh ABG-ABG yang ada di televisi swasta di negeri kita. Persis dengan apa yang diajarkan oleh James Van Der Beek dan kawan-kawannya dalam serial Dawson’s Creek. Juga dalam serian Beverly Hills 90210 yang tayangannya menghalalkan pergaulan sebebas-bebasnya. Atau gaya gaul mudel KNPI alias Kissing Necking Petting dan Intercourse yang menyuguhkan aktivitas yang melanggar syari’at.

Kita yakin bahwa budaya barat seperti ini sangat kita tolak karena merupakan sifat kemunduran peradaban bahkan bobroknya akhlaq. Jadi Valentine’s day sebetulnya bukan mengagung-agungkan cinta dan kasih sayang tapi lebih ke arah yang mengumbar nafsu, agar nafsu kita dibiarkan bangkit dan liar tanpa kendali.

Cinta itu dopping bila seorang terkena panah cinta, apa saja dianggap indah sehingga mabuk cinta membuat manusia mengejar apa saja yang ingin diharapkan tanpa ada filter. Dan apa kita berpikir bahwa valentine merupakan salah satu sarana dan kesempatan untuk melampiaskan rasa cinta kita yang sudah terpendam lama yang sudah tak tertahankan kepada seseorang.

Dalam kisah Midsumer Night’s Dream karya William Shakespeare yang diangkat ke layar lebar dan dibintangi oleh Michelle Pfeirffer. Ada sebuah dialog yang menyatakan bahwa cinta sanggup menyibukkan hidup manusia. Benar? yang pasti memang cinta mampu membuat orang bergairah sekaligus lupa diri. Sehingga pada hari itu terjadi legalisasi pernyataan cinta yang tidak seharusnya. Pada hari itu terjadi kemaksiatan sehingga panji setan berkibar tinggi dengan keberhasilannya membujuk kamu mengikutinya. Makanya di sini perlu kendali untuk menjinakkan efek sampingan dari dopping tersebut.

Valentine’s day, topeng buruk model gaul remaja sebelum kita terjerumus pada budaya yang dapat menyebabkan kita tergelincir kepada kemaksiatan maupun penyesalan kita tahu bahwa acara itu jelas berasal dari kaum kafir yang aqidahnya berbeda dengan umat Islam. Sedangkan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari Abu Said al-Khudri ra, Rasulullah Saw bersabda “Kamu akan mengikuti sunnah orang-orang sebelum kamu sejengkal demi sejengkal sehasta demi sehasta. Sehingga akan mereka masuk ke dalam lubang biawak kamu tetap mengikuti mereka. Kami bertanya Wahai Rasulullah apakah yang kamu maksudkan itu adalah orang-orang Yahudi dan orang-orang Nasrani? Baginda bersabda Kalau bukan mereka siapa lagi?”

Kita tidak diperbolehkan ikut-ikutan acara itu sebab Allah tidak suka dengan orang-orang non muslim dan termaktub pada Al Qur’an yang atinya “Katakanlah ‘Ta`atilah Allah dan Rasul-Nya; jika kamu berpaling maka sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang non muslim.”

Sebelum terlanjur, mari saling mengingatkan, bahwa acara valentine’s day memakan korban khususnya remaja. Untuk itu jangan tertipu dengan gemerlap acara valentine’s day karena menikam perasaan dan akal sehat kita. Dan yang perlu diingat jangan kita liar dalam mewujudkan kasih sayang kamu. Hati-hati kawan dengan sabda Nabi yaitu “siapa saja yang menyerupai suatu kaum maka mereka termasuk golongan tersebut.” Dan apakah kita mau dikatakan sebagai golongan kaum kafir? Nggak mau kan? Makanya jangan gadaikan agama demi cokelat dan bunga.

Wallahu A’lam bish-Showab...





Sumber : annida-online.com

1 Response to "Meng-GADAI-kan Agama demi Cokelat dan Bunga? Astaghfirullah... JANGAN!"