Dunia Wanita - Di dunia ini hukum karma tampak cukup nyata. Orang-orang yang sering berbuat baik seringkali mendapat balasan yang baik pada waktu yang tepat. Kisah kali ini menceritakan tentang seorang wanita muda yang kehidupannya sulit. Namun tidak ada yang menyangka bahwa kebaikan hatinya yang ia tunjukkan di dalam kehidupannya mengubahkan masa depannya.
Wanita ini setiap harinya mendorong gerobaknya ke pinggir sebuah jalan untuk berjualan demi mendapatkan sedikit uang untuk mengobati ibunya yang sedang sakit dan membiayai sekolah adiknya.
Setiap harinya ketika wanita ini berjualan, seorang pria seringkali menghampiri kios kecilnya untuk makan mie. Setelah makan, pria ini sering mengajak wanita ini mengobrol. Awalnya wanita ini mengira pria ini bukanlah pria yang sangat berada karena ia selalu mengenakan pakaian yang biasa-biasa saja dan selalu memesan mie dengan harga paling murah.
Sampai suatu hari, pria ini bertanya pada sang wanita apakah dia sudah berpacaran. Wanita ini menjawab, "Keluarga saya miskin. Selain itu ibu saya yang terserang struk harus dijaga dengan baik. Adik saya pun sedang bersekolah dan saya perlu membiayai dia. Tampaknya tidak ada yang mau berpacaran dengan wanita seperti saya." Sesaat kemudian pria ini kemudian mengatakan, "Saya rela." Sejak hari itu, pria itu selalu datang setiap jam 6 pagi untuk membantu wanita ini.
Setelah berpacaran sekian lama, pria ini telah beberapa kali mengajak pacarnya untuk pulang ke rumahnya dan berkenalan dengan orangtuanya. Namun wanita yang merasa minder ini terus mencari alasan untuk tidak pergi. 2 tahun kemudian, ketika kondisi sang ibu mulai membaik, wanita ini pun memutuskan untuk bertemu dengan orangtua pacarnya. Sesampainya di rumah sang pria, wanita ini mendadak panik. Ia tidak pernah menyangka bahwa pacarnya adalah seorang pria yang memiliki sebuah rumah yang sangat mewah.
Singkat cerita, masuklah mereka ke dalam rumah sang pria disambut oleh kedua orangtuanya yang dengan sangat ramah menerima wanita ini. Wanita ini ternyata mengenal ayah dari pacarnya ini! Beliau ternyata menderita penyakit Alzheimer yang menyebabkan beliau seringkali kehilangan arah pulang ketika beliau berjalan-jalan diluar rumah. Pada suatu hari beliau pernah berjalan-jalan dan kehilangan jalan pulang. Secara kebetulan, beliau menemukan kios milik wanita ini dan tanpa berkata-kata beliau mengambil mangkuk mie yang masih terisi dengan mie sisa pengunjung yang sebelumnya dan berniat untuk memakannya. Wanita ini tidak memarahi beliau. Ia mengambil mangkuk yang ada di atas tangan sang pria tua, membersihkannya dan memasak semangkuk mie yang baru untuk beliau. Akhirnya wanita ini menyadari bahwa beliau kehilangan jalan pulang dan mengantarkan beliau ke kantor polisi.
Sepulangnya ke rumah, pria tua ini menceritakan perihal tentang sang wanita kepada keluarganya.
Sejak hari itu, pria muda itu mulai mengunjungi kios wanita tersebut untuk makan mie dan membalas kebaikannya.
Pria yang hari ini sudah menjadi suami dari wanita baik ini akhirnya mencarikan sebuah bangunan yang akhirnya direnovasi menjadi toko mie supaya wanita ini bisa melanjutkan usahanya. Akhirnya mereka memiliki sebuah kehidupan yang bahagia.
Sumber : cerpen.co.id
Wanita ini setiap harinya mendorong gerobaknya ke pinggir sebuah jalan untuk berjualan demi mendapatkan sedikit uang untuk mengobati ibunya yang sedang sakit dan membiayai sekolah adiknya.
Setiap harinya ketika wanita ini berjualan, seorang pria seringkali menghampiri kios kecilnya untuk makan mie. Setelah makan, pria ini sering mengajak wanita ini mengobrol. Awalnya wanita ini mengira pria ini bukanlah pria yang sangat berada karena ia selalu mengenakan pakaian yang biasa-biasa saja dan selalu memesan mie dengan harga paling murah.
Sampai suatu hari, pria ini bertanya pada sang wanita apakah dia sudah berpacaran. Wanita ini menjawab, "Keluarga saya miskin. Selain itu ibu saya yang terserang struk harus dijaga dengan baik. Adik saya pun sedang bersekolah dan saya perlu membiayai dia. Tampaknya tidak ada yang mau berpacaran dengan wanita seperti saya." Sesaat kemudian pria ini kemudian mengatakan, "Saya rela." Sejak hari itu, pria itu selalu datang setiap jam 6 pagi untuk membantu wanita ini.
Setelah berpacaran sekian lama, pria ini telah beberapa kali mengajak pacarnya untuk pulang ke rumahnya dan berkenalan dengan orangtuanya. Namun wanita yang merasa minder ini terus mencari alasan untuk tidak pergi. 2 tahun kemudian, ketika kondisi sang ibu mulai membaik, wanita ini pun memutuskan untuk bertemu dengan orangtua pacarnya. Sesampainya di rumah sang pria, wanita ini mendadak panik. Ia tidak pernah menyangka bahwa pacarnya adalah seorang pria yang memiliki sebuah rumah yang sangat mewah.
Singkat cerita, masuklah mereka ke dalam rumah sang pria disambut oleh kedua orangtuanya yang dengan sangat ramah menerima wanita ini. Wanita ini ternyata mengenal ayah dari pacarnya ini! Beliau ternyata menderita penyakit Alzheimer yang menyebabkan beliau seringkali kehilangan arah pulang ketika beliau berjalan-jalan diluar rumah. Pada suatu hari beliau pernah berjalan-jalan dan kehilangan jalan pulang. Secara kebetulan, beliau menemukan kios milik wanita ini dan tanpa berkata-kata beliau mengambil mangkuk mie yang masih terisi dengan mie sisa pengunjung yang sebelumnya dan berniat untuk memakannya. Wanita ini tidak memarahi beliau. Ia mengambil mangkuk yang ada di atas tangan sang pria tua, membersihkannya dan memasak semangkuk mie yang baru untuk beliau. Akhirnya wanita ini menyadari bahwa beliau kehilangan jalan pulang dan mengantarkan beliau ke kantor polisi.
Sepulangnya ke rumah, pria tua ini menceritakan perihal tentang sang wanita kepada keluarganya.
Sejak hari itu, pria muda itu mulai mengunjungi kios wanita tersebut untuk makan mie dan membalas kebaikannya.
Pria yang hari ini sudah menjadi suami dari wanita baik ini akhirnya mencarikan sebuah bangunan yang akhirnya direnovasi menjadi toko mie supaya wanita ini bisa melanjutkan usahanya. Akhirnya mereka memiliki sebuah kehidupan yang bahagia.
Sumber : cerpen.co.id
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
Delete