Dalam bahasa Arab pun, setiap kata benda dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu mudzakar (yang bersifat laki-laki atau maskulin) dan muannas (yang bersifat wanita atau feminim).
Dunia Wanita - Dalam Surat Adz-Zaariyat disebutkan Allah berfirman bahwa Allah menciptakan segala sesuatunya berpasang-pasangan agar kita semua selalu mengingat kebesaran Allah.
Segala macam nikmat diturunkan oleh Allah bagi kita manusia. Anugrah cinta adalah anugrah yang paling indah yang diberikan oleh Allah pada hati manusia. Sehingga dengan berpasang-pasangan itu maka manusia dapat merasakan perasaan cinta yang begitu indahnya.
Dengan berpasang-pasangan manusia dapat menjalani hidupnya dengan lebih indah, karena pasangan diharapkan dapat melengkapi kehidupan kita dan menutupi segala macam kekurangan kita.
Dalam bahasa Arab pun, setiap kata benda dikelompokkan mejadi dua kelompok, yaitu mudzakar (yang bersifat laki-laki atau maskulin) dan muannas (yang bersifat wanita atau feminim). Muannas ini biasanya ditandai dengan adanya huruf ta’ marbuthah di akhir katanya.
Tidak hanya itu, untuk menerangkan mengenai bahwa semuanya diciptakan berpasang-pasangan, dalam Al-Qur’an pun semua objek secara berpasang-pasangan, seperti misalnya kata hidup dan mati, baik dan buruk, dunia dan akhirat, malaikat dan setan, rugi dan untung, tampan dan cantik, laki-laki dan perempuan, siang dan malam, kesemuanya disebutkan berulang-ulang dalam Al-Qur’an yang menunjukkan bahwa semuanya memang diciptakan berpasang-pasangan.
Segala macam nikmat diturunkan oleh Allah bagi kita manusia. Anugrah cinta adalah anugrah yang paling indah yang diberikan oleh Allah pada hati manusia. Sehingga dengan berpasang-pasangan itu maka manusia dapat merasakan perasaan cinta yang begitu indahnya.
Dengan berpasang-pasangan manusia dapat menjalani hidupnya dengan lebih indah, karena pasangan diharapkan dapat melengkapi kehidupan kita dan menutupi segala macam kekurangan kita.
Dalam bahasa Arab pun, setiap kata benda dikelompokkan mejadi dua kelompok, yaitu mudzakar (yang bersifat laki-laki atau maskulin) dan muannas (yang bersifat wanita atau feminim). Muannas ini biasanya ditandai dengan adanya huruf ta’ marbuthah di akhir katanya.
Tidak hanya itu, untuk menerangkan mengenai bahwa semuanya diciptakan berpasang-pasangan, dalam Al-Qur’an pun semua objek secara berpasang-pasangan, seperti misalnya kata hidup dan mati, baik dan buruk, dunia dan akhirat, malaikat dan setan, rugi dan untung, tampan dan cantik, laki-laki dan perempuan, siang dan malam, kesemuanya disebutkan berulang-ulang dalam Al-Qur’an yang menunjukkan bahwa semuanya memang diciptakan berpasang-pasangan.
Penjelasan Dalam Al-Qur’an
Dalam Surat Yasiin ayat 36 menyebutkan bahwa Allah telah menciptakan segala sesuatu yang ada di bumi secara berpasang-pasangan. Pada dasarnya yang dimaksud dengan berpasang-pasangan ini adalah laki-laki dan perempuan maupun dalam hewan adalah jantan dan betina. Semuanya sudah diciptakan sedemikian rupa agar makhluk hidup dapat berkembang biak dan memiliki keturunan.
Dalam Surat Adz-Zaariyat juga disebutkan Allah berfirman bahwa Allah menciptakan segala sesuatunya berpasang-pasangan agar kita semua selalu mengingat kebesaran Allah. Segala macam nikmat diturunkan oleh Allah bagi kita manusia. Anugrah Cinta adalah anugrah yang paling indah yang diberikan oleh Allah pada hati manusia. Sehingga dengan berpasang-pasangan itu maka manusia dapat merasakan perasaan cinta yang begitu indahnya.
Dengan berpasang-pasangan manusia dapat menjalani hidupnya dengan lebih indah, karena pasangan diharapkan dapat melengkapi kehidupan kita dan menutupi segala macam kekurangan kita. Dalam bahasa Arab pun, setiap kata benda dikelompokkan mejadi dua kelompok, yaitu mudzakar (yang bersifat laki-laki atau maskulin) dan muannas (yang bersifat wanita atau feminism). Muannas ini biasanya ditandai dengan adanya huruf ta’ marbuthah di akhir katanya.
Tidak hanya itu, untuk menerangkan mengenai bahwa semuanya diciptakan berpasang-pasangan, dalam Al-Qur’an pun semua objek secara berpasang-pasangan, seperti misalnya kata hidup dan mati, baik dan buruk, dunia dan akhirat, malaikat dan setan, rugi dan untung, tampan dan cantik, laki-laki dan perempuan, siang dan malam, kesemuanya disebutkan berulang-ulang dalam Al-Qur’an yang menunjukkan bahwa semuanya memang diciptakan berpasang-pasangan.
Dalam Surat Adz-Zaariyat juga disebutkan Allah berfirman bahwa Allah menciptakan segala sesuatunya berpasang-pasangan agar kita semua selalu mengingat kebesaran Allah. Segala macam nikmat diturunkan oleh Allah bagi kita manusia. Anugrah Cinta adalah anugrah yang paling indah yang diberikan oleh Allah pada hati manusia. Sehingga dengan berpasang-pasangan itu maka manusia dapat merasakan perasaan cinta yang begitu indahnya.
Dengan berpasang-pasangan manusia dapat menjalani hidupnya dengan lebih indah, karena pasangan diharapkan dapat melengkapi kehidupan kita dan menutupi segala macam kekurangan kita. Dalam bahasa Arab pun, setiap kata benda dikelompokkan mejadi dua kelompok, yaitu mudzakar (yang bersifat laki-laki atau maskulin) dan muannas (yang bersifat wanita atau feminism). Muannas ini biasanya ditandai dengan adanya huruf ta’ marbuthah di akhir katanya.
Tidak hanya itu, untuk menerangkan mengenai bahwa semuanya diciptakan berpasang-pasangan, dalam Al-Qur’an pun semua objek secara berpasang-pasangan, seperti misalnya kata hidup dan mati, baik dan buruk, dunia dan akhirat, malaikat dan setan, rugi dan untung, tampan dan cantik, laki-laki dan perempuan, siang dan malam, kesemuanya disebutkan berulang-ulang dalam Al-Qur’an yang menunjukkan bahwa semuanya memang diciptakan berpasang-pasangan.
Penjelasan Dalam Ilmu Pengetahuan
Dalam dunia ilmu pengetahuan, fakta mengenai semuanya diciptakan berpasang-pasangan ini baru terkuak sekitar abad ke-19. Ilmuwan yang berhasil menguak fakta tersebut bernama Paul Dirac, yang merupakan seorang ilmuwan asal Inggris. Setelah selesai melakukan penelitian, Paul Dirac mengungkapkan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam alam semesta ini semuanya berpasang-pasangan. Nama penemuannya itu disebutkan Parite, yang menjelaskan bahwa setiap partikel di alam semesta ini bahkan partikel yang paling kecil sekalipun memiliki pasangannya masing-masing. Dari hasil penelitian yang Paul Dirac lakukan itu, lantas ia berhasil mendapatkan penghargaan nobel bidang fisika di tahun 1933. Kerja keras Paul Dirac memang patut diacungi jempol saat itu, namun sebelum Paul Dirac menemukan hasil penelitian itu, Al-Qur’an sudah lebih dulu mengemukakan teori tersebut jauh berabad-abad sebelum Paul Dirac menemukan temuannya.
Jika manusia berpasang-pasangan dan hewan pun berpasang-pasangan, maka begitu pula dengan tumbuhan. Pada awalnya manusia di zaman dahulu tidak mengenal adanya teori berpasang-pasangan pada tumbuhan. Namun setelah manusia mulai tertarik makin dalam mengenai ilmu pengetahuan, akhirnya manusia juga meneliti mengenai tumbuhan dan tercetuslah ilmu botani. Dari penelitian dalam ilmu botani itu maka terungkaplah bahwa tumbuhan pun hidup berpasang-pasangan. Karena tumbuhan tentunya juga berkembang biak dan tidak mungkin tumbuhan melakukannya sendiri tanpa ada pasangannya bukan? Maka dari itu ini alasan Tuhan menciptakan sesuatu berpasang-pasangan.
Setiap tumbuhan memiliki organ jantan dan betinanya. Dalam tumbuhan yang memiliki dua jenis kelamin, jantan maupun betina, tetap nampak perbedaannya mana yang disebut dengan organ jantan dan mana yang disebut organ betinanya. Saat berkembang biak, tumbuhan akan menghasilkan buah. Sebelum menghasilkan buah, maka tumbuhan akan menghasilkan bunga. Dalam bunga terdapat organ jantan yaitu benang sari dan organ betina yaitu ovula. Dari benang sari dan ovula itu yang akan melakukan pembiakan. Saat melakukan pembiakan tumbuhan biasanya memerlukan penghantar, biasanya hewan seperti lebah dan kupu-kupu yang akan menghantarkan serbuk sari sehingga pembiakan dapat terjadi dan akhirnya tumbuhan tersebut menghasilkan buah. Dalam buah terdapat biji, yang saat buah itu jatuh nanti, maka akan berkembang lagi menjadi bakal tumbuhan yang baru.
Selain itu, partikel yang berpasang-pasangan yang lainnya adalah atom. Atom ditemukan pada tahun 1899 oleh dua fisikawan yang berasal dari Jerman bernama Julius Elster dan Hans Freiderich Geitel. Mereka menemukan bahwa atom memiliki ion yang berpasangan, yaitu ion postif yang disebut electron dan juga ion negatif yang disebut proton. Atom terdiri dari 3 partikel yaitu neutron yang netral dan kemudian electron dan proton, yang menjadi inti atom adalah neutron dan proton sedangkan elektron mengitari inti atom tersebut pada orbitnya, layaknya planet-planet yang mengelililingi matahari. Begitulah kerja ion positif dan negatif itu selalu berpasangan dalam sebuah atom. Masih banyak lagi yang bisa dibeberkan mengenai fakta berpasangan ini, bahkan penyakit yang berbahaya sekalipun pastilah memiliki penyembuhnya atau obatnya, kesemuanya itu saling melengkapi sehingga dapat berjalan dengan baik.
Jika manusia berpasang-pasangan dan hewan pun berpasang-pasangan, maka begitu pula dengan tumbuhan. Pada awalnya manusia di zaman dahulu tidak mengenal adanya teori berpasang-pasangan pada tumbuhan. Namun setelah manusia mulai tertarik makin dalam mengenai ilmu pengetahuan, akhirnya manusia juga meneliti mengenai tumbuhan dan tercetuslah ilmu botani. Dari penelitian dalam ilmu botani itu maka terungkaplah bahwa tumbuhan pun hidup berpasang-pasangan. Karena tumbuhan tentunya juga berkembang biak dan tidak mungkin tumbuhan melakukannya sendiri tanpa ada pasangannya bukan? Maka dari itu ini alasan Tuhan menciptakan sesuatu berpasang-pasangan.
Setiap tumbuhan memiliki organ jantan dan betinanya. Dalam tumbuhan yang memiliki dua jenis kelamin, jantan maupun betina, tetap nampak perbedaannya mana yang disebut dengan organ jantan dan mana yang disebut organ betinanya. Saat berkembang biak, tumbuhan akan menghasilkan buah. Sebelum menghasilkan buah, maka tumbuhan akan menghasilkan bunga. Dalam bunga terdapat organ jantan yaitu benang sari dan organ betina yaitu ovula. Dari benang sari dan ovula itu yang akan melakukan pembiakan. Saat melakukan pembiakan tumbuhan biasanya memerlukan penghantar, biasanya hewan seperti lebah dan kupu-kupu yang akan menghantarkan serbuk sari sehingga pembiakan dapat terjadi dan akhirnya tumbuhan tersebut menghasilkan buah. Dalam buah terdapat biji, yang saat buah itu jatuh nanti, maka akan berkembang lagi menjadi bakal tumbuhan yang baru.
Selain itu, partikel yang berpasang-pasangan yang lainnya adalah atom. Atom ditemukan pada tahun 1899 oleh dua fisikawan yang berasal dari Jerman bernama Julius Elster dan Hans Freiderich Geitel. Mereka menemukan bahwa atom memiliki ion yang berpasangan, yaitu ion postif yang disebut electron dan juga ion negatif yang disebut proton. Atom terdiri dari 3 partikel yaitu neutron yang netral dan kemudian electron dan proton, yang menjadi inti atom adalah neutron dan proton sedangkan elektron mengitari inti atom tersebut pada orbitnya, layaknya planet-planet yang mengelililingi matahari. Begitulah kerja ion positif dan negatif itu selalu berpasangan dalam sebuah atom. Masih banyak lagi yang bisa dibeberkan mengenai fakta berpasangan ini, bahkan penyakit yang berbahaya sekalipun pastilah memiliki penyembuhnya atau obatnya, kesemuanya itu saling melengkapi sehingga dapat berjalan dengan baik.
Masya Allah....
Sumber : dream.co.id
0 Response to "Alasan Allah Menciptakan Manusia Berpasangan"
Post a Comment